Kalau kamu pernah masuk ke ruang kerja CX yang sibuk, pemandangannya selalu sama: agen kewalahan menangani chat yang tak ada habisnya, manajer berpindah dari satu tab ke tab lain, dan satu tim penuh sibuk memadamkan masalah yang seharusnya bisa dicegah sebelum pelanggan merasakannya.
Inilah cara kerja lama—manual, repetitif, terpisah-pisah, dan sangat reaktif. Cara kerja yang mungkin dulu terasa “normal,” padahal diam-diam menguras produktivitas, memperlambat keputusan, dan membuat orang terjebak dalam tugas-tugas yang sebenarnya tidak memberi nilai besar. Bukan orangnya yang gagal—sistemnya saja yang sudah tidak lagi sanggup mengikuti kebutuhan zaman.
Sekarang, cara bekerja sedang berubah total. Seperti kata CEO LinkedIn, Ryan Roslansky, kita sudah masuk era skills-first—di mana mereka yang cepat belajar dan memanfaatkan teknologi baru akan unggul. Dan di dunia CX, perubahan itu paling terlihat lewat hadirnya Agentic AI: teknologi yang bukan cuma menjawab, tapi bertindak.
Berikut tiga alur kerja lama yang perlahan digantikan Agentic AI.
1. Manual Chat Handling → Autonomous Customer Execution
Dulu, setiap pertanyaan kecil—“Di mana pesanan saya?”, “Bisa ganti email?”, “Ini bisa refund?”—harus ditangani agen manusia. Mengulang-ulang proses yang sama, pindah-pindah sistem hanya untuk menyelesaikan tugas dasar.
Agentic AI mengubah ritme itu.
Ia jadi operator digital 24/7 yang bisa memverifikasi pesanan, memproses retur, sampai menyelesaikan alur checkout—tanpa menunggu interaksi manusia. Permintaan refund tujuh hari, misalnya, bahkan tidak sampai ke agen. Sudah divalidasi, diproses, dan selesai oleh AI.
Manusia tetap penting. Mereka hanya tidak lagi terjebak di pekerjaan repetitif, dan bisa fokus ke kasus yang butuh empati, penilaian, dan konteks.
2. Tim yang Terpisah → CX Terorkestrasi oleh AI (Lintas Fungsi)
Masalah terbesar banyak perusahaan bukan kurang data—tapi data yang tidak terhubung.
Marketing menebak-nebak apa yang pelanggan butuhkan. Tim produk baru dengar keluhan berbulan-bulan kemudian. Operasional baru bertindak setelah masalah membesar. CX sebenarnya punya semua insight itu, tapi terkubur di percakapan dan tiket.
Agentic AI meruntuhkan silo ini.
Karena ia melihat seluruh perjalanan pelanggan secara real time, insight langsung mengalir ke seluruh tim begitu terjadi. Marketing tahu isu yang sedang naik hari ini, bukan kuartal depan. Sales melihat apa yang membuat prospek ragu. Tim produk mendeteksi friksi begitu pelanggan pertama kali mengalaminya.
CX berubah dari sekadar departemen menjadi pusat intelijen yang menyatukan seluruh perusahaan.
3. Memantau Dashboard → AI yang Mendeteksi, Memutuskan, dan Bertindak
Dulu, tim CX bekerja seperti pengawas lalu lintas udara: memperhatikan dashboard, melihat grafik naik-turun, berdiskusi apa artinya, lalu baru memutuskan tindakan.
Agentic AI membuat pola kerja reaktif ini ketinggalan zaman.
Ia memantau kondisi secara real time, mengenali anomali sejak muncul, dan langsung menentukan tindakan terbaik—entah itu mengeskalasi ke manusia, men-trigger workflow, atau menyelesaikan masalah saat itu juga.
Masalah tidak lagi jadi “kebakaran” yang harus dipadamkan. Ia ditangani diam-diam di belakang layar, sebelum pelanggan sadar ada isu.
Selamat Tinggal Cara Lama
Di 2025, sebagian besar perusahaan sudah mulai memakai AI: 78% telah menggunakannya di setidaknya satu fungsi bisnis. Di balik angka itu, Agentic AI menonjol—bukan untuk menggantikan manusia, tapi menggantikan cara kerja usang yang selama ini menghambat mereka.
Bagi para pemimpin bisnis, ini bukan sekadar upgrade teknologi. Ini kesempatan untuk mendesain ulang cara kerja—mengubah CX dari cost center tradisional menjadi mesin pertumbuhan yang proaktif dan berbasis inteligensi.
Siap bawa Agentic AI ke CX kamu? Hubungi Mimin di sini untuk bantu otomatisasi pekerjaan yang memperlambat timmu—supaya orang-orangmu bisa fokus pada hal yang benar-benar berdampak.
Tentang Mimin
Mimin adalah platform yang membantu bisnis menciptakan conversational customer journey dengan dukungan Artificial Intelligence. Dengan Mimin, bisnis dapat membangun alur chat dengan mudah dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih positif.
Aplikasi yang dapat dibangun melalui Mimin mencakup, antara lain: kemudahan menjalankan chat commerce, chat campaigns, automasi pelanggan, omnichannel inbox, serta Generative-AI Chatbot.
Melalui Mimin, bisnis dapat memberikan pengalaman pelanggan yang unggul, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan membangun loyalitas yang lebih kuat.
Pelajari lebih lanjut tentang Mimin dengan menghubungi:
Mimin — PT. Admin Pintar Kita
Graha Charis Siem
Jl. Tanah Abang 5 No. 21, Jakarta Pusat
Phone: +62 856 0322 5212
Email: halo@mimin.io




